Rabu, 20 April 2011

Mahasiswakah Kalian?

Mahasiswakah kalian ?

Lantaran temen mengcopy paste tugas salah satu mata kuliah di kampus, sia-sialah semua yang sudah saya kerjakan dengan penuh pengorbanan, tenaga, pikiran, dan waktu. Begitulah sifat mahasiswa di kelas, kecuali hanya beberapa (taruhlah pengecualian itu saya). Jika mendapatkan tugas dari dosen mereka tidak cepat tanggap untuk segera mengerjakan hingga akhirnya tidak mengerjakan tugas tersebut. Alhasil, mengcopy paste dan mencontek pada satu sumber (dalam hal ini saya). Saya sudah mengira sebelumnya bahwa sang dosen yang sangat bijak dan sangat memahami karakter mahasiswanya menolak tugas-tugas hasil copy paste, termasuk hasil tugas saya selaku sumber yang mengerjakan (satu-satunya orang yang mengerjakan tugas). Dosen sekaligus bisa dibilang kepala rector yang memberikan tugas menolak hasil copy paste para mahasiswa (termasuk tugas asli yang dijadikan copy-an). Pada saat salah satu mahasiswa menanyakan tugas tersebut, saya dengan ringan menjawabnya bahwa saya sudah mengerjakannya. Mahasiswa tersebut berkata “Mana tugas lu, sini gw photo copy….” Katanya dengan penuh percaya diri lalu menunggu saya mengeluarkan hasil print out tugas yang saya buat di rumah hampir 5 jam dari dalam tas. Saya berkata kepada mahasiswa tersebut, “Lho kan nggak boleh sama___ (menyebutkan nama mahasiswa tersebut). Mahasiswa tersebut menjawab, “Ya elah nggak apa-apa. Bilang aja kerja kelompok….”. Saya terdiam.
Lalu seorang mahasiswi datang dan ia ikutan mengcopy hasil print out saya. Mereka berdua membawa print out hasil kerja saya untuk di photo copy. Tidak lama mereka kembali ke kelas. Mereka mengcopy dalam jumlah beberapa rangkap untuk dibagikan kepada mahasiswa lain. “Masya Allah…!!” Begitu mudahnya mereka melakukan tindakkan seperti itu tanpa rasa malu. Saya berdecak heran kepada mereka. Padahal kalo saya jadi mereka lebih baik tidak mengerjakan tugas sama sekali dari pada mengcopy hasil karya orang lain. Mungkin tingkat kedewasaan saya yang menjadikan saya berpikir seperti itu (umur saya memang jauh lebih dewasa beberapa angka dari mereka). Tapi saya pikir ini tidak hanya factor usia yang membedakan saya dengan mereka. Mungkin saja tingkat kecerdasan kemahasiswaan mereka (mungkin termasuk saya) berada di bawah rata-rata (maaf jika ada yang tersinggung, itulah yang selalu diucapkan sang dosen kepada kami).
Sementara saya sendiri masih ragu terhadap tingkat kebenaran tugas tersebut. Dosenpun masuk kelas dan menanyakan tugas yang beliau berikan sekitar dua minggu yang lalu. Ketahuanlah bahwa mereka telah mengcopy milik saya. Dosen bertanya mengenai sumber yang mengerjakan tugas. Saya mengacungkan jari telunjuk, karena memang sayalah sumbernya. Terucaplah kalimat-kalimat dari dosen yang menyudutkan saya (istilah kasarnya beliau membego-begokan saya secara tidak langsung, bahwa betapa bodohnya saya memberikan hasil keringat saya sendiri dengan mengizinkan mahasiswa mengcopy hasil tugas saya). Saya tidak berkata apa-apa, saya hanya diam dan tersenyum, karena saya menyadari saya ini tidak tegas. Toh, sebelumnya saya berpikir, tak apalah dosenpun akan tau kalau itu hasil kerja saya. Namun apa ? sang dosen tidak memberikan nilai kepada semua mahasiswa yang mengcopy hasil tugas saya. Parahnya lagi saya juga tidak dapat apa-apa selain sebuah penilaian buruk tentang diri saya. Pada saat itu saya merasa malu sekali, tidak pada teman-teman yang mengcopy hasil tugas saya, melainkan malu kepada sang dosen dan malu terhadap diri sendiri. Dari kejadian ini saya ingin belajar dari tindakkan salah saya ini. Bagi kalian teman-teman, please mengertilah. Jadilah seorang mahasiswa yang sebenarnya, bukan menjadi mahasiswa yang hanya berpenampilan sebagai mahasiswa belaka. Kepada sang dosen, terima kasih banyak atas penilaian yang membangun ini………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar