Senin, 25 April 2011

Pengertian Futur
Secara bahasa, kata al-futur memiliki dua arti: pertama, terputus dari rutinitas perbuatan atau berhenti dari aktivitas. Kedua, malas, berleha-leha, dan jenuh setelah sebelumnya rajin dan bersungguh-sungguh. Menurut istilah, futur menunjuk pada penyakit jiwa yang dapat menimpa siapa saja, terutama para penyeru kebaikan di jalan Allah. Penyakit future yang paling ringan adalah malas, berleha-leha, dan jenuh beramal. Sedangkan yang paling berat adalah berhenti atau mandek dari rutinitas yang dilakukan dengan penih kesungguhan.
Faktor-faktotr penyebab Futur :
1.       Terlalu membebani diri dalam beragama
2.       Berlebihan dalam makan dan hal yang mubah
3.       Berpisah dari jama’ah dan lebih senang hidup sendiri
4.       Jarang mengingat kematian dan hari kiamat
5.       Jarang melaksanakan amal saleh sehari-hari
6.       Memakan barang haram atau Syubhat
7.       Hanya memprioritaskan salah satu aspek agama
8.       Melupakan sunatullah pada alam dan kehidupan
9.       Kurang meluangkan waktu istirahat karena terlalu sibuk dan banyak tugas
10.   Tidak memiliki persiapan menghadapi berbagai rintangan
11.   Bersahabat dengan orang-0rang yang lemah tekad dan cita-citanya
12.   Bekerja seadanya secara individu atau kelompok
13.   Selalu melakukan kesalahan dan kemaksiatan kecil
Terapi mengatasi Futur :
1.       Menjauhi maksiat dan dosa
2.       Melakukan kebaikan dengan tekun
3.       Mencari waktu-waktu utama untuk berbuat kebaikan
4.       Tidak membebani diri dan tidak berlebihan dalam beragama
5.       Bergaul dengan masyarakat dan tidak mengisolasi diri
6.       Mencermati sunnatullah pada diri dan semesta
7.       Mengenali rintangan dalam berbuat baik sejak dini
8.       Melakukan kebaikan secara seksama dan terpola
9.       Berteman dengan orang-orang yang saleh yang selalu bersungguh-sungguh dalam berbuat kebaikan.
10.   Memperhatikan hak tubuh untuk istirahat dan makan dan minum sewajarnya
11.   Sesekali memanjakan diri dengan hal yang mubah
12.   Selalu mengkaji kitab-kitab sirah dan biografi orang-orang saleh
13.   Mengingat kematian dan peristiwa sesudahnya
14.   Mengingat kenikmatan surge dan azab neraka
15.   Mendatangi majelis-majelis ilmu dan amal
16.   Mengamalkan agama secara kaffah (menyeluruh)
17.   Selalu intropeksi dan mawas diri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar